Tingkatkan Kepercayaan Terhadap Donatur, Ini Jurusnya

Bandung, LAZISMU

Dalam hal menjaga kepercayaan (trust), peran lembaga amil zakat menjadi penting dalam optimalisasi layanan pada donatur. Dengan menjaga kepercayaan, program-program yang berbasis data bisa dimonetisasi dengan mudah.

Co-Founder dan Program Director Peace Generation, Irfan Amali tentang hal ini berbagi pengalamannya dalam memupuk kepercayaan muzaki terhadap lembaga zakat. Pendekatan layanan ini merupakan strategi lembaga zakat dalam meraup penghimpunan dana lebih banyak lagi.

“Sekali trust itu hilang, orang tidak mau menitipkan uangnya lagi,” ujarnya saat menyampaikan materi di Amil Camp Lazismu II 2019, Kamis (24/10/2019).

Dia melanjutkan, apalagi di zaman yang serba imaterial di mana nilai suatu lembaga bukan diukur dari banyaknya aset namun dari kepercayaan yang dibangun dan dimiliki oleh masyarakat. Kepercayaan dapat dibangun melalui banyak hal seperti salah satunya melalui digital marketing. Menurutnya, hal ini bentuk membangun kepercayaan dengan donatur.

Kepercayaan bisa dibangun dalam hal pengelolaan dana. Irfan menjelaskan, porsi penyakuran donasi lebih banyak dikeluarkan dalam hal operasional dari pada programnya. Menurutnya, seharusnya porsi dana untuk program lebih banyak daripada porsi operasional.

“Contohnya 100 ribu yang dititipkan di suatu lembaga lebih dari 50% digunakan untuk gaji, yang sehat itu 30% ke bawah. Hal ini menurunkan trust dari masyarakat,” imbuhnya.

Selain itu, trust bisa dilihat dari Social Return Of Investment (SROI). Itu merupakan rumus untuk menghitung kesesuaian produktivitas dengan uang yang dikelola. Kemudian ada pula aturan seperti Standart Operational Prosedur (SOP), Key Performance Index (KPI) yang berguna untuk menilai kinerja SDM yang dampaknya akan menyehatkan kinerja SDM.

Menurutnya, jika tidak ada KPI, kinerja karyawannya juga bisa berantakan, ini akan dinilai oleh donatur. Tidak lupa operasional juga perlu dimatangkan. “Reverse to change execution, programnya bagus tapi inplementasi dan operasinya acak-acakan itu juga perlu diperhatikan,” jelasnya.

Dari sisi finansial juga perlu diaudit kesehatan keuangannya, kerapihan laporan, ketepatan penyerahan laporan. Dari sisi kualitas SDM, menurutnya perlu ditingkatkan dari sisi wawasannya. (Lazismu Pusat)

Share the Post: